BAB 4
PEMUDA dan SOSIALISASI
1. INTERNALISASI BELAJAR DAN SOSIALISASI
Internalisasi belajar dan Sosialisasi proses
peresapan pengetahuan ke dalam pikiran. Dalam proses ini, pengetahuan eksplisit
(kelihatan, biasanya dalam bentuk simbol dan kode) diubah ke dalam bentuk tasit
(tak kelihatan). Contoh internalisasi adalah membaca buku, cetak maupun
digital. Buku cetak tentu tak perlu dihadirkan dengan teknologi informasi.
Sedangkan buku digital atau elektronik memerlukan teknologi informasi.
- Pengertian pemuda
pemuda adalah manusia yang berusia 5–30 tahun, secara
biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan
seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah
memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya
pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia
9 – 13 tahun.
Mereka adalah manusia yang amat
sangat di harapkan, mereka akan meneruskan
perjuangan para pendahulunya untuk membangun dan memajukan masa depan negara. Generasi penerus bangsa yang kita sebut juga sebagai pemuda harus mempunyai kualitas yang amat sangat baik agar negara maju dan berkembang dengan baik di masa depan.
perjuangan para pendahulunya untuk membangun dan memajukan masa depan negara. Generasi penerus bangsa yang kita sebut juga sebagai pemuda harus mempunyai kualitas yang amat sangat baik agar negara maju dan berkembang dengan baik di masa depan.
- Pengertian sosialisasi
Sosialisasi adalah beberapa individu yang membaur atau berkomunikasi
di dalam kehidupan bermasyarakat, dan mereka aktifitas saling membantu
dan menolong karena ada visi dan misi tertentu yang ingin mereka capai.
2. PROSES SOSIALISASI
Proses sosialisasi adalah proses pembentukan tingkah laku,dan
pola pikir seseorang.
Proses tersebut terbagi dalam 4 proses yaitu :
- Tahap meniru adalah seseorang yang berinteraksi atau
bersosialisasi dengan keluarga,dimana keluarga itu sangat mempengaruhi tingkah
laku dan pola pikir seseorang tersebut di masa pertumbuhan seseorang itu.
Lingkungan sekitar juga dapat mempengaruhi pembentukan seorang individu dalam
tahap ini.
- Tahap persiapan dialami sejak lahir, manusia mengalami
proses pengenalan secara bertahap di dunia untuk siap berbaur dalam berbagai
kelompok kehidupan yang tersebar di seluruh dunia.
- Tahap siap adalah aksi peniruan yang dilakukan di dalam keluarga yang
sudah mulai berkurang di gantikan oleh peran yang secara langsung di mainkan
oleh individu itu sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya beradaptasi
dengan teman-temannya yang memiliki kemampuan sama atau berbeda sehingga
memungkinkan untuk bermain secara bersama-sama. Dan dia mulai menyadari adanya
tuntutan untuk bekerja sama dengan yang lain.
- Tahap penerimaan norma kolektif adalah seseorang itu sudah
dewasa,seseorang tersebut sudah dapat bercampur dengan masyarakat luas. Dengan
ini seseorang tersebut sudah tidak lagi berinteraksi dengan teman-teman yang
berada di sekitarnya, melainkan sudah berinteraksi dengan masyarakat luas.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat sama-sama komponen yang biasanya meluapkan aspirasinya dalam kehidupan politik,dalam hal ini mahasiswa dan pemuda merupakan komponen yang sama dengan warga yang lainnya di dalam bermasyarakat. Mahasiswa sebagai kaum intelektual setelah lulus nanti akan bekerja dan akan memiliki kehidupan yang relatif sama dengan warga lainnya.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat sama-sama komponen yang biasanya meluapkan aspirasinya dalam kehidupan politik,dalam hal ini mahasiswa dan pemuda merupakan komponen yang sama dengan warga yang lainnya di dalam bermasyarakat. Mahasiswa sebagai kaum intelektual setelah lulus nanti akan bekerja dan akan memiliki kehidupan yang relatif sama dengan warga lainnya.
- Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di
masyarakat
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, terlihat sama
dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat
istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh
pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari
kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda
dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi
bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas
mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga
etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan”
arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah
tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena
menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak
untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu
dengan kegiatan yang lebih positif.
3. PEMUDA DAN IDENTITAS
- Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi
muda
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi
muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan bekepentingan dalam
penanganannya benar benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya
dapat terarah,menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan
yang di maksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun
belandaskan:
Landasaan idiil
: Pancasila
Landasaan konstitusional :
Undang-Undang Dasar 1945
Landasaan strategis
: Garis-garis
Besar Haluan Negara
Landasaan
historis
: Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945
Agustus 1945
Landasaan
normatif
: Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.
- Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan
generasi muda
Ada dua pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi
muda :
- Generasi muda sebagai subyek pembinaan
dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal –bekal dan
kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara
fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta
pembangunan nasional.
- Generasi muda sebagai obyek pembinaan
dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat
yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional
- Masalah-masalah generasi muda
Masalah-masalah generasi muda , berbagai permasalahan muncul
pada saat ini antara lain
- Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan
nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk para generasi muda.
- Merasa ragu akan yang di alami oleh generasi
muda terhadap masa depannya.
- Keseimbangan yang masih kurang antara jumlah
generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal
maupun nor formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang di akibatkan oleh
berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga
merugikan seluruh bangsa.
- Kurannya gizi yang dapat menyebabkan hambatan
bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda.
- Masih banyaknya perkawinan di bawah umur,
terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
- Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja
serta tingginya tingkat pengangguran/setengah pengangguran di kalangan generasi
muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat
kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan
berbagai problem sosial lainnya.
- Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi
perkawinan dan kehidupan keluarga.
- Meningkatnya kenakalan remaja termasuk
penyalahgunaan narkotika.
- Belum adanya peraturan perundangan yang
menyangkut generasi muda.
- Potensi – potensi generasi muda
Potensi-potensi yang ada pada generasi muda perlu dikembangkan
adalah :
a) Idealisme dan daya kritis
b) Dinamika dan kreatifitas
c) Keberanian mengambil resiko
d) Optimis kegairahan semangat
e) Sikap kemandirian dan disiplin murni
f) Terdidik
g) Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h) Patriotisme dan nasionalisme
i) Sikap kesatria
a) Idealisme dan daya kritis
b) Dinamika dan kreatifitas
c) Keberanian mengambil resiko
d) Optimis kegairahan semangat
e) Sikap kemandirian dan disiplin murni
f) Terdidik
g) Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h) Patriotisme dan nasionalisme
i) Sikap kesatria
- Tujuan pokok sosialisasi
- Individu harus diberi ilmu pengetahuan
(keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
- Individu harus mampu berkomunikasi
secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
- Pengendalian fungsi-fungsi organic yang
dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
- Bertingkah laku secara selaras dengan
norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok
khususnya dan pada masyarakat umumnya.
4. PERGURUAN dan PENDIDIKAN
- Mengembangkan potensi generasi muda
Cara mengembangkan potensi generasi muda bisa
dengan pembinaan sedini mungkin difokuskan kepada angkatan muda pada tingkat
SMP atau SMA, dengan cara penyelenggaraan lomba karya ilmiah tingkat nasional
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Program-program studi dalam berbagai
ragam pendidikan formal. Di bina di gembleng di laboratorium-laboratorium dan
pada kesempatan-kesempatan praktek di lapangan.
- Pengertian pendidikan dan perguruan tinggi
Pendidikan dan perguruan tinggi adalah komponen
atau alat negara untuk melakukan proses belajar mengajar agar memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas, terampil, dan kompetetif.
Seseorang yang berkesempatan bersekolah di perguruan tinggi tentunya dia mempunyai tujuan seperti ingin mendapat ilmu yang lebih luas, agar dapat lebih bersaing di tingkat dunia atau sebagai bekal untuk masa depannya.
Seseorang yang berkesempatan bersekolah di perguruan tinggi tentunya dia mempunyai tujuan seperti ingin mendapat ilmu yang lebih luas, agar dapat lebih bersaing di tingkat dunia atau sebagai bekal untuk masa depannya.
- Alasan untuk berkesempatan mengenyam
pendidikan tinggi
Ada beberapa alas an mengapa setiap orang bias mempunyai
kesempatan bias meraskan pendidikan yang tinggi :
1. sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh
pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang
masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat didalam pemikiran,
pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam
masyarakat.
2. sebagai kelompok masyarakat yang paling lama
dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosialisasi terpanjang secara
berencana, dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya, dan melalui
pelajaran seperti, PPKN, Sejarah dan Antropologi maka berbagai masalah
kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
3. mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan
suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya
dimana hal ini akan memperkaya khvasanah kebudayaannya, sehingga mampu melihat
Indonesia secara keseluruhan.
4. mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki
lapisan atas dari susunan kekuasaan. Struktur perekonomian dan prestise di
dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi
muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi dan pendidikan
lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya.bahwa biasanya mahasiswa pada
umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh kedepan serta ketrampilan
berorganisasi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi muda lainnya.
Sumber : fadhil777.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar